Sebab-Sebab Munculnya Sifat Malas
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sebuah tulisan yang berjudul “Sebab-Sebab Munculnya Sifat Malas”. Apakah sifat malas muncul secara tiba-tiba dalam diri manusia? Menurut saya sendiri segala sesuatu pasti ada sebabnya. Begitu pula dengan rasa malas yang bersarang dalam diri seseorang. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi malas, diantaranya:
1. Kurang Motivasi
Seseorang bisa berprilaku malas terhadap sesuatu pekerjaan atau kegiatan karena tidak memiliki motivasi yang kuat terhadap pekerjaan atau kegiatan tersebut. Dalam perspektif psikologi, seseorang berprilaku tertentu karena adanya energi yang mendorongnya untuk berprilaku. Energi inilah yang disebut motivasi, yakni hal yang mendorong seseorang bertingkah laku untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi dipengaruhi oleh suatu sikap yang terdapat dalam diri seseorang. Sikap yang bisa positif atau negatif itu timbul karena adanya persepsi atau pemberian makna terhadap suatu objek atau peristiwa. Persepsi atau pemberian makna tersebut ditentukan oleh suatu sistem nilai, yakni suatu patokan untuk berprilaku sesuai dengan sistem yang berlaku pada suatu lingkungan tertentu.
2. Tidak Sesuai dengan Minat atau Harapan
Secara naruliah manusia menyukai segala sesuatu yang cocok dengan kecenderungan hatinya. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh latar belakang sosial, pendidikan, lingkungan pergaulan, dan sebagainya. Bila sebuah pekerjaan atau aktivitas bersesuaian dengan kecenderungannya, maka orang tersebut akan merasa enjoy, senang, sehingga terdorong untuk berbuat lebih baik dan lebih produktif. Sebaliknya, bila tidak sesuai dengan kecenderungan jiwanya, maka cenderung akan malas, tidak bergairah, sehingga menghasilkan kinerja yang buruk dan etos kerja yang rendah.
Setiap orang memiliki minat dan kecenderungan sendiri-sendiri yang berbeda dari orang lain. Dalam lingkup kecil keluarga, tak jarang kenyataan ini menemukan ruang pembenarannya. Bahkan antara anak dan bapak bisa saja memiliki kecenderungan yang tidak sama.
3. Hubungan Interpersonal yang Tidak Harmonis
Kualitas hubungan seseorang degan orang lain berpengaruh significant terhadap aktivitas-aktivitasnya. Bila hubungan antar personal dalam sebuah kantor terjalin harmonis, rukun, dan penuh keakraban, maka suasana kerja terasa sejuk dan menyenangkan. Berbeda halnya jika diantara person-person tersebut ada satu saja yang tidak suka pada kita, atau kita tidak suka padanya karena alasan tertentu. Suasana kerja tentu akan menjadi panas dan emosional. Hati menjadi tidak tentram, pikiran tidak fokus, dan pada akhirnya kinerja pun tak dapat maksimal.
4. Lingkungan Kerja dan Belajar yang Tidak Kondusif
Keadaan lingkungan yang tidak kondusif dapat berpengaruh pada kualitas dan intensitas kerja atau belajar seseorang. Lingkungan kumuh sempit, bising, pada akhirnya menyebabkan seseorang malas dan kurang bersemangat menjalani aktivitasnya ditempat tersebut. Ruang belajar yang nyaman dan bersih tentu akan membuat kita betah berlama-lama belajar dan mengerjakan tugas di tuangan tersebut. Ruangan kerja yang ber AC, interior yang menarik dengan tata ruang tepat, tentu membuat nyaman karyawan dalam bekerja daripada ruangan yang panas dan acak-acakan.
5. Frustasi atau Trauma
Kenangan dan pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu terkadang masih selalu terbayang dalam benak seseorang. Semakin pahit peristiwa tersebut, biasanya akan semakin sulit untuk dilupakan. Sedemikian kuat kenangan tersebut sehingga yang bersangkutan merasa takut untuk melakukan tindakan serupa. Kondisi demikian ini dinamakan trauma.
Salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti kita sering mendengar seseorang menyatakan kemalasannya untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu karena pengalaman tidak menyenangkan yang pernah dialaminya. “Saya malas mengerjakan tugas rangkuman itu. Paling nantinya cuma di paraf kemudian diabaikan.”
6. Kejenuhan dan Kebosanan
Pikiran dan tenaga yang terus-menerus terforsir untuk menjalani rutintas yang monoton dapat menyebabkan seseorang menjadi jenuh atau bosan. Kejenuhan atau kebosanan tersebut membuatnya malas dan tidak bergairah untuk melakukan aktivitas rutinnya itu.
Kemalasan yang timbul karena kejenuhan memang bersifat sementara dan tidak berlarut-larut. Boleh jadi, dengan beristirahat dan refreshing beberapa waktu saja semangatnya akan pulih kembali dan dia pun dapat beraktivitas secara normal kembali.
Post a Comment
Silakan Masukan komentar menggunakan perkataan yg sopan dan santun :)